GERAKAN SOSIAL KAUM TANI

Oleh : Sukardi bendang*

Ada banyak definisi dan konsepsi dalam menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan gerakan sosial.Namun hanya beberapa ciri yang relevan bagi kita diantaranya :

1. Sesuai dengan istilahnya yaitu gerakan sosial, maka pelaku gerakan adalah rakyat atau kalangan masyarakat tertentu, termasuk dalam hal ini yang lebih khusus yaitu petani. Jadi ada sekelompok besar rakyat yang terlibat secara sadar untuk menuntaskan atau untuk menghalangi, sebuah proses perubahan sosial. Selanjutnya gerakan sosial ini gelombang pergerakan dari individu-individu, kelompok, dan berbagai organisasi, yang mempunyai tujuan yang sama yaitu suatu perubahan sosial.Gerakan tersebut dapat bersifat terorganisir secara ketat atau hanya sebagai perkumpulan yang longgar, dengan berbagai variasinya. Gerakan sosial pada varian yang lain adakalanya untuk pertama sekali dijalankan oleh penyelenggara negara lalu dalam prosesnya menjadi gerakan sosial di masyarakat. Varian lain mengatakan bahwa bisa saja pada awalnya dilakukan oleh rakyat kemudian diadopsi dan dijalankan oleh penyelenggara negara. Proses adopsi oleh penyelenggara negara ini di satu sisi juga dapat bersifat kooptasi sehingga menyimpang dari tujuan dan maksud semula. Namun bagaimanapun bentuk variasinya maka yang utama adalah masyarakat atau petani lah dalam hal ini yang menjadi subyek atau pelakunya.

2. Memiliki tafsir dan analisa sosial tersendiri dalam melihat dan menilai realitas ( baik realitas ide maupun material ). Tafsir dan analisa sosial ini selalu digunakan dalam melihat segala aspek kehidupan ( baik politik,sosial,ekonomi,budaya,bahkan agama,dll ). Gerakan sosial semakin kuat jika semakin banyak komunitas pendukungnya yang mempunyai kesadaran , analisa, tujuan ,keterampilan,serta pengetahuan praktis melakukan analisa yang sama. Jika semakin praktis penggunaan analisa sosial maka semaking banyak pendukung yang mampu menggunakannya.Berdasarkan pisau analisa sosial yang digunakan SPI misalnya masalah kaum tani peyebab utamanya atau akar masalahnya adalah penerapan paham neoliberalisme disektor pertanian dan seluruh bidang kehidupan. Analisa sosial merupakan alat kaum tani untuk dapat memeriksa, mengkritisi, dan menelamjangi motif-motif , maksud-maksud, tipumuslihat dan idiologi tersembunyi dari kaum neoliberal yang sangat membuai dan membius. Lihatlah pada apa yang mereka maksudkan dengan Bantuan Pangan (Food aid Programme) yang seolah-olah membantu membuat mereka bak dewa penolong..padahal maksudnya untuk menghancurkan kedaulatan petani dan bangsa ini. Lihatlah yang mereka maksud dengan “bantuan” yang sebutulnya adalah menyediakan jerat bagi leher kita dengan hutang. Dengan analisa sosial yang sama akan ditemukan musuh bersama,dapat di identifikasi siapa pendukung musuh-musuh itu, serta strategi dan taktik apa yang mereka gunakan, termasuk kemungkinan lahirnya “gerakan sosial tandingan” dari kaum neoliberalis itu. Analisa sosial juga berguna untuk melihat siapa kawan taktis dan strategis kaum tani.

3. Berdasarkan analisa sosial yang telah dimiliki itu,jika kita melhat sifat dari penindasan saat ini, maka gerakan sosial, khususnya gerakan kaum tani semestinya memiliki gagasan-gagasan, identitas,prinsip, nilai-nilai,dan tujuan-tujuan yang radikal semenjak dari awal kemunculannya hingga tercapainya tujuan itu sendiri. Gerakan sosial berusaha menghilangkan akar struktural dari penindasan itu secara lansung maupun tidak lansung dan menggantinya dengan gagasan yang sesuai dengan pelaku gerakan sosial itu. Jika akar struktural masalah kaum tani adalah neoliberalisme, maka lakukanlah perlawanan semsta (menyeluruh) terhadap neoliberalisme itu! Lawanlah kebijakannya, teori-teorinya,organisasinya, budayanya, gaya hidupnya, komprador-kompradornya, hingga produk-produknya.

4. Mempunyai gagasan-gagasan (basis ide) dan alternatif praktis (basis material) sebagai penjabaran kongkrit dunia baru yang dicita-citakan, sehingga tidak terjebak dengan angan-angan semata. Dalam hal ini SPI harus mempunyai gagasan yang mampu secara konseptual mengganti konsepsi dunia pertanian yang dipaksakan oleh kalangan neoliberalisme. Contoh sederhana adalah kalangan neoliberalisme menggunakan konsep Ketahanan Pangan (food security), maka konsep perlawanannya adalah Kedaulatan Pangan ( Food Sovereignty) , atau misalnya kalangan neoliberalisme menggunakan standar baku konsep Pengelolaan dan Pengembangan Sumberdaya Alam (Natural Resources Management) maka kita kaum tani menggunakan konsep Reforma Agraria yang Sejati(Genuine Agrarian Reform). Jika kalangan neoliberalisme mengkampanyekan Rekayasa Genetika meka petani melawannya dengan konsep pertanian mereka sendiri. Jika kita menolak pasar bebas (Free Trade) misalnya,maka harus ada dilakukan contoh perlawanannya di tingkat praktis.Tidak menggunakan pestisida dan bibit buatan Monsanto merupakan contoh aksi.Lebih baik lagi jika aksi itu jaga ditambah dengan kemampuan petani memproduksi benih,membuat pestisida alami dan pupuknya sendiri.Tidak menggantungkan diri pada bank komersial,uluran dana dari perusahaan dan lembaga donor pendukung neoliberalisme , tapi memobilisasi kemampuan diri sendiri.Memang berat untuk melawan neoliberalisme karena sudah merasuk dam menimbulkan ketergantungan misalnya dalam hal ketergantungan terhadap produknya.Maka dapat dimulai dengan beberapa tahapan,yaitu :

a. Tahapan Alteratif ; Berusaha merubah beberapa bagian ditingkat individu (bring about partial change at the individual level).

b. Tahap Rendemptif ; Perubahan total ditingkat individu (total change at the individual level).

c. Tahapan Reformatif ; Perubahan pada beberapa bagian dari tatanan sosial (partial at the societal level).

d. Tahapan Revolutioner ; Perubahan total/meyeluruh tatanan sosial (total at the societal level).

5. Mempunyai komunitas atau massa pengusung utama gagasan-gagasan tersebut dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.Massa pengusung ini harus bertambah jumlahnya dan kualitasnya serta senantiasa berusaha untuk memperbesar pendukung gagasannya.Jika disatu sisi ,saat ini para pendukung Neoliberalisme berada baik di struktur negara (eksekutif,yudikatif,dan legislati,bahkan militer),dimasyarakt sipil sendiri,apalagi pengusaha.Maka para pendukung yang paling utama dari SPI massa petani tertindas itu sendiri yang dapat memikul tanggung jawab yang dibebankan oleh organisasi serta sebaliknya tidak memaksakan kehendaknya kepada organisasi ketika organisasi belum mempunyai kemampuan seperti yang diharapkannya. Organisasi akan cepat hancur jika dipaksa bergerak kearah yang belum mampu dia lakukan.Masa juga harus bergerak jika dibutuhkan oleh organisasi, mau mematuhi aturan dan seruan yang dikeluarkan secara resmi oleh organisasi. Serta yangb tak kalah pentingnya adalah mempunyai kesetiaan secara keorganisasian terhadap organisasi,yang nampak dari sikap lebih mementingkan seruan atau sikap organisasinya daripada organisasi.Pendukung-pendukung gagasan tersebut melaksanakan kegiatan atas inisiatifnya sendiri sesuai garis yang telah ditetapkan atau yang telah dipahaminya walaupun dimanapun ia berada.Inisiatif ini dilakukan bukan atas perintah, tetapi atas kesadarannya sendiri bahwa menyebarkan gagasan gerakan petani merupakan tugas suci dan tugas sejarah baginya(..).Mulailah dengan satuan terkecil dari dunia pertanian,petani dan anggota keluarganya! Karena keluarga petani merupakan sel-sel tempur dalam melawan Neoliberalisme.

6. Unsur Berkesinambungan

Artinya semakin radikal atau mendasar atau semakin tinggi tingkat perubahan yang diperjuangkan maka semakin panjang rentang waktu yang dipergunakan.Maka harus ada strategi agar berkesinambungan;

    1. Berkesinambungan dalam hal orang-orangnya,ada regenerasi.

Tidaklah dapat dikatakan sebagai gerakan jika tidak ada kelansungangerakan…namanya saja gerakan ,ya harus bergerak terus.

Maka oleh sebab itu harus ada kaderisasi secara terus-menerus.Kader adalah orang yang mempunyai analisis dan keyakinan yang sama dengan organisasi dimana dia bernaung,yang tidak lagi memikirkan dirinya sendiri tetapi memikirkan dukungan apa yang bisa dia berikan bagi pergerakan,menguasai seluk-beluk perjuangan organisasinya dari A sampai Z. Sedangkan dalam pergualatanya ditengah massa,kader bersifat sabar atas perkembangan pemahaman dan pengetahuan serta keberanian dari massa.Kader tidak akan memaksakan kehendaknya pribadi agar diikuti oleh massa. Kader dapat membela pemimpinnya jika benar, dan mengkritik pemimpinnya jika salah.Kader menjadi penhubung antara pemimpin dengan massa (penyambung lidah).Kader siap bekerja dan menjalankan msi organisasi,serta senantiasa mejga nama baik organisasi da pemimpinnya dimanapun dan kapanpun dia berada.Tidak mempunyai keanggotaan diorganisasi lain yang bertentangan dan tidak didirikan oleh organisasinya.Sedapat mungkin mampumpu mengatasi sendiri masalah-maslah pribadinya tanpa melibatkan organisasi.Mempunyai hubungan pribadi yang baik dengan massa,mampu mendengar orang lain (massa) tetapi dapat membantu massa menemukan sendiri cara pemecahan masalah yang mereka hadapi.Tidak memandang rendah atas kemampuan massa untuk mampu mengenali dan mengatasi sendiri masalahnya sekaligus mau belajar dari pengalaman mereka (tidak sombong) dan senatiasa berada ditengah-tengah massa.Kader juga siap berada didepan (jika memang dibutuhkan oleh massa untuk bertindak seperti itu),namun tidak lantas mengambil semua tanggungjawab dan maslah dari massa itu sendiri.

    1. Berkesinambungan dalam hal kampanye dan aksi.

Adanya rangkaian aksi kolektif(collective action) berkesinambungan sebagai upaya untuk meraih tujuan akhir merombak struktur yang menindas. Hal yang penting untuk menandai satu kegiatan kolektif dapat disebut sebagai gerakan sosial yaitu adanya seperangkat gagasan (idiologi) dan bersifat politik atau pra politik yang merujuk pada perubahan tatanan social yang mewarnai aksi-aksi yang dilakukan.Aksi yang dilakukan biasanya lebih mengandalkan rangkaian aksi kolektif ekstrainstitusional (extrainstitutional colective action) seperti aksi-aksi jalanan,daripada aksi institusional misalnya loby politik (political lobbying) atau campuran keduanya.Hal ini penting untuk membedakan gerakan sosial dengan tren/mode sebagai kumpulan dari tindakan-tindakan individual tak berdimensi politik.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa gerakan (g) adalah penjumlahan aksi-aksi(a).Rumusnya g = (a)1 + (a)2 + (a)3…dan (a) (a) berikutnya.(…) Aksi yang terjadi dimana-mana, dalam rentang waktu yang berlanjut, melibatkan jumlah orang yang semakin besar,dengan tututan berdimensi politik yang semakin terfokus pada satu issu bersama merupakan ciri-ciri gerakan sosial.Untuk adanya fokus tersebut,maka petani SPI harus mempunyai agenda utama bersama. Aksi yang terus menerus dilakukan juga penting untuk menunjukan keberadaanya bagi massa dan pihak lain.Selain bermaksud untuk mengatasi masalah yang ada maka aksi juga merupakan bentuk pendidikan yang paling baik bagi anggota/massa.

Kita dapat membagi jenis aksi-aksi tersebut menjadi :

i. Aksi Praktis Lokal. Yaitu pelaksanaan aksi untuk mengatasi kebutuhan praktis dari sesama anggota yang dilakukan hanya oleh anggota yang mengalami masalah itu sendiri.Pelaksanaan aksi untuk memenuhi kebutuhan praktis ini tetap penting agar massa tetap merasakan adanya “kemenangan” walau sekecil apapun kemenangan itu. Tanpa adanya rasa kemenangan itu,maka massa anggota organisasi akan merasa kelelahan dan keputus-asaan dan kehilangan semangat untuk mencapai tujuan dan kemenangan yang lebih besar.

ii. Aksi Praktis Bersama. Yaitu melaksanakan aksi untuk mengatasi kebutuhan praktis dari anggota yang dilakukan dengan bantuan sesama anggota lainnya yang sudah punya pengalaman sebelumnya.

iii. Aksi Strategis Lokal. Yaitu aksi untuk meningkatkan bargaining politik ditingkat lokal yang dilakukan oleh anggota ditingkat lokal tanpa harus ada dukungan dari anggota yang lain atau organisasi yang lain.

iv. Aksi sStrtegis Bersama. Yaitu aksi untuk meningkatkan bargaining politik ditingkat lokal atau ditingkat yang lebih luas, yang dilakukan ole organisasi /anggota ditingkat lokal dengan adanya dukungan dari organisasi yang lain secara bersama-sama.

7. Mempunyai dua strategi utama untuk menhancurkan tatanan yang tidak adil; pertempuran didunia ide, dan pertempuran dibasis material. Pengertian strategi adalah cara dan panduan umum tentang bagaimana mencapai tujuan jangka menengah dan jangka panjang.Strategi tidak boleh berubah-ubah. Hanya karena adanya situasi dan keadaan politik dan ekonomi yang besar dan dasyatlah yang boleh diperhitungkan untuk merubah strategi. Sedangkan secara taktis biasanya terbagi tiga yaitu : kooperatif, kooperatif dalam rangka non kooperatif, dan non kooperatif. Semakin bersifat kooperatif semakin mudah terkooptasi.

Pengertian taktik adalah adalah tindak yang perlu diambil untuk mencapai tujuan jangka pendek. Namun taktik harus ditujukan untuk mendukung strategi jangka panjang. Taktik tidak boleh melanggar dan merusak strategi jangka panjang. Taktik juga tidak boleh melanggar nilai-nilai dan prinsip utama dalam organisasi.

Pertempuran di dunia ide adalah dalamrangka melawan teori-teori, asumsi-asumsi, bujuk rayu, kampanye ndan rekayasa psykologi individual dan psykologi massa, propaganda hitam, penjinakan, konsep-konsep, yang dilakukan kalangan neoliberalisme. Lebih sering sebenarnya terjadi penaklukan terhadap petani melalui pertempuran ide ini sebelum akhirnya petani dikuasai secara materi dan fisik. Petani harus menhilangkan syndrome anti teori dan pembahasan bersifat teoritik. Jangan petani mau dikatakan “yang penting kan praktek dilapangan,bukan teori”.Kita harus menolak teori-teori neoliberalisme itu tapi tidak membuang sama sekali pentingnya pembahasan teori dan konsep ala petani, karena petani juga harus membangun konsep-konsep dan teori perlawanannya (fighting consept dan fighting sciece). Singkatnya petani harus pintar….! Jangan mau mengesankan diri sebagai orang yang bodoh tapi jujur yang perlu dikasihani. Pada kondisi inilah sebenarnya kaum tani dapat menjalin hubungan baik dengan kalangan intelektual yang mempunyai keberpihakan yang jelas, tanpa tendeng aling-aling terhadap kaum tani tertindas.

Sedangkan pertempuran dibasis material arti sederhananya adalah : kuasailah secara lansung sumberdaya agraria tanpa yang palig mungkin untuk direbut dengan kekuatan massa,tanpa harus menunggu kebijakan, teori-teori, dan konsep-konsep pembangunan pertanian yang berpihak kepada petani dijalankan oleh pemerintah.

8. Mempunyai sikap dan pandangan yang jelas dalam memandang negara khususnya pemerintahan.

Terdapat varian dalam hubungan dengan pemerintah : menguasai dan atau mempengaruhi. Menguasai dapat berarti menduduki jabatan-jabatan kenegaraan dalam pemerintahan. Mempengaruhi artinya tidak harus merebut jabatan tetapi mempengaruhi mereka yang memegang jabatan itu dengan berbagai cara yang mungkin dan tepat. Perlu diingat bahwa baik merebut atau sekedar mempengaruhi adalah hanya sebagai metode atau cara semata, bukan justru menjadi tujuan akhir itu sendiri.

9. Terorganisir.

Suatu aksi-aksi yang spontan,reaksioner,tidak menyebar, berhenti ditingkat lokal atau komunitas tertentu saja, tidak mendapat dukungan cukup luas, tidak mempengaruhi struktur penindasan yang ada bukanlah gerakan sosial.Namun perlu diketahui bahwa gerakan sosial bukanlah organisasi,tetapi gerakan sosial dapat dibangun melalui organisasi agar gerakan sosial itu menjadi terorganisir.Gerakan sosial dapat terjadi,baik dengan adanya organisasi dengan perangkat yang lengkap maupun tidak,namun tanpa organisasi gerakan sosial justru berjalan tidak tentu arah dan mudah dipatahkan.Tanpa kehadiran organisasi justru gerakan sosial dapat berbalik kearah berlawanan tanpa disadari oleh massa itu sendiri.Kita petani yang tergabung di Serikat Petani Indonesia telah memilih bentuk organisasai kita dengan berbagai kelengkapan organisasi kita agaran gerakan sosial yang kita lakukan lebih terorganisir.Walaupun model dan struktur organisasi ini perlu dinilai secara kritis sesuai tahapan perkembangan dari gerakan itu sendiri.Namun yang pasti gerakan sosial kaum tani tidak akan terwujud jika justru dijalankan oleh organisasi petani yang gadungan.

10. Secara umum gerakan sosial muncul dalam rangka memperkuat massa itu sendiri dalam hal :

a. Peningkatan kesadaran kritis (kesadaran kritis dalam arti mempunyai keinginan dan kesadaran untuk membangun tatanan yang baru sebagai pengganti tatanan lama yang menindas)

b. Peningkatan jumlah pengikut/massa.

c. Peningkatan kemampuan melakukan aksi dalam bebagai bentuk dan waktu.

d. Peningkatan posisi tawar (bargaining position/posisi politis agar diperhitungkan)

e. Peningkatan partisipasi dan kontrol yang sejati.

f. Peningkatan akses dan penguasaan terhadap daya agraria,menuju peningkatan

kesejahteraan petani itu sendiri.

ORGANISASI PETANI YANG BAGAIMANA ?

Organisasi petani dapat dibedakan antara organisasi yang sejati dan organisasi petani yang gadungan.Organisasi petani yang sejati adalah organisasi yang didirikan, dijalankan, dan diperuntukan oleh petani sebagai alat bagi menjalankan gerakan sosial petani itu sendiri,kebalikannya adalah gadungan.Sebagai organisasi perjuangan Serikat Petani Indonesia harus memiliki prinsip-prinsip utama pergerakan sosial petani miskin dan tertindas sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan, setiap bagian di SPI mempunyai pemahaman yang sama terhadap apa permasalahan yang sama yang terjadi terhadap petani, dan sekaligus menyadari apa-apa cita-cita perjuangan bersama yang ingin kita raih, sebelum dan terutama setelah bergabung di SPI. Perbedaan dalam memandang permasalahan yang dihadapi kaum tani dan perbedaan cita-cita perjuangan yang ingin diraih, akan membawa persoalan saat ini dan dimasa-masa mendatang.

2. Massa SPI harus menyadari bahwa persoalan kaum tani tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya organisasi yang dibentuk, dijalankan, dan ditujukan bagi petani yang menjadi anggotanya. Hanya melalui organisasilah petani dapat secara bersama-sama menggalang kekuatan yang mereka miliki. Melalui organisasi petani saling memegang peran, menjalankan dan membagi tugas diantara mereka sendiri. Dengan kata lain petani yang menjadi anggotanya dapat mengkoordinir diri mereka sendiri secara mandiri untuk memperjuangkan kepentingan mereka sendiri.

3. Kekuatan dan kemandirian tersebut tercermin dari :

a. Organisasi dapat dijalankan dalam jangka waktu yang lama walau format keorganisasiannya berubah sesuai kondisi objektif dan subjektif dari massa. Oleh sebab itu sangat penting menyusun format organisasi berdasarkan kekuatan riel dari massa, dimana dalam pengambilan keputusannya, memungkinkan anggotanya untuk berpartisipasi secara penuh, lebih meratanya inisiatif aksi dari massa, tapi tidak mengorbankan kesatuan garis perjuangan.

b. Tidak gampang untuk dikooptasi ( dipengaruhi lalu diambil alih oleh lawan ). Artinya , organisasi mempunyai ukuran yang jelas tentang siapa lawan potensial, siapa lawan nyata, siapa kawan taktis dan siapa kawan setianya.

c. Dibutuhkan dan dibela oleh massanya serta dihormati dan didengar suaranya juga oleh pihak luar baik lawan maupun kawannya.

d. Massa SPI secara keseluruhan memberikan dukungan dalam segala hal bagi kepentingan perjuangan (khususnya yang terpenting adalah dalam pembiayaan organisasi), melalui organisasi yang kita bentuk dan jalankan. Dengan demikian SPI bukanlah organisasi pelayanan dalam artian ada pihak yang melayani dan ada pihak yang dilayani. Tetapi SPI adalah organisasi yang diperuntukan bagi petani tertindas yang ingin berjuang demi kesuksesan perjuangan petani tertindas secara menyeluruh, baik ditingkat desa/nagari, kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional serta internasional. SPI didirikan bukanlah untuk memperoleh fasilitas pribadi atau kelompok. SPI didirikan dan dijalankan oleh para petani pejuang untuk berjuang didalam organisasi perjuangan ini. SPI akan hancur jika disalah gunakan untuk memenuhi kepentingan pribadi atau kelompoknya sendiri.

e. Massa mengidentifikasikan dirinya secara kuat sebagai massa dari organisasi ini. Seluruh bagian yang ada di SPI harus menyadari sepenuhnya bahwa dirinya adalah SPI.Dengan demikian seharusnya tidak ada lagi jurang yang memisahkan antara pengurus organisasi, kader dan massanya ( bersifat madaniyah). Yang ada hanyalah pembagian tugas dan peran, yang disepakati secara bersama melalui keputusan-keputusan resmi organisasi. Karena pada hakikatnya, seluruh petani yang tergabung dalam SPI ( dari tingkat DPP,DPW,DPC,DPR,dan Basis) semuanya bertanggungjawab terhadap kemajuan SPI dalam memperjuangkan kehidupan petani tertindas. Dengan memilih bentuk keorganisasian SPI yang berbentuk kesatuan, semakin menegaskan betapa penting tanggungjawab dan pembagian tugas antara pengurus mulai dari Pusat hingga Basis. Semuanya harus mempunyai tanggungjawab dan peran masing-masing. SPI harus dapat mengoptimalkan sekaligus mengkoordinir kekuatan anggotanya sendiri untuk mendukung kepentingan bersama sesama anggota. Pelibatan kader-kader petani perempuan juga menjadi sangat penting dalam penyebaran tanggungjawab dan peran ini.Keseimbangan antara jumlah kader petani laki-laki dan perempuan harus diprioritaskan. Kebijakan dan program kerja yang mendorong terciptanya kekuatan politik, ekonomi, dan budaya, kaum petani perempuan harus semakin ditingkatkan. Serikat Petani Indonesia harus mengembangkan kebudayaan yang hidup ditengah-tengah massa petani anggotanya, menuju kebudayaan petani yang egaliter (berkeadilan gender), emansipatorik (membebaskan), mandiri dan merdeka.Tapi jangan lupa menjaga konsistensi gerakan petani perempuan agar tetap berada dalam kerangka melawan neoliberalisme, jangan jadikan gerakan petani perempuan yang justru memperkuat neoliberalisme.

Dengan adanya organisasi, dalam hal ini Serikat Petani Indonesia (SPI), maka kita berharap bahwa gerakan yang kita bangun ini dapat dikoordinir dengan baik dan dapat menjadi pengontrol arah perjuangan agar tetap dalam garis yang ditetapkan menuju pencapaian jangka panjang.Melalui Serikat Petani Indonesia maka dapat diambil keputusan strtegis, keputusan yang mengikat seluruh anggota,yang diputuskan sesuatu secara bersama (keputusan organisasi,bukan keputusan pribadi).Organisasi harus melakukan analisis terus-menerus situasi yang berkembang yang dianggap penting bagi massa, memperluas jaringan kerjasama dan solidaritas dengan pihak lain, mengatur irama perjuangan secara bersama, memperkirakan resiko apa yang harus dihadapi oleh massa dan menghadapi resiko secara bersama-sama.Organisasi harus meraih tujuan-tujuan yang tidak mungkin diraih orang perorang, dan harus menjadi organisasi yang dapat diperhitungkan oleh pihak lain,baik orang perorang, organisasi lain dan pemerintah.

POSISI DAN PERAN STRATEGIS ORGANISASI PETANI

Posisi strategis Organisasi Petani :

A. Menempatkan diri sebagai oposisi terencana dalam bentuk kelompok penekan (presure group), terutama terhadap pihak-pihak yang mempunyai akses untuk memproduksi dan mempengaruhi kebijakan pertanian/agraria.Organisasi tani harus berposisi sebagai pihak yang mendesakan, merencanakan, melaksanakan, menikmati, serta mengontrol reforma agraria.

B. Menempatkan diri secara setara dan saling memberikan dukungan solidaritas dan kerjasama dengan sesama kaum miskin dan tertindas (petani,buruh,nelayan,miskin kota) dalam rangka memperkuat posisi tawar.Petani, buruh, nelayan, dan miskin kota adalah segmen yang paling penting dalam proses produksi. Kekuatan ini harus ditingkatkan agar setara dengan kalangan lain.

C. Mampu menempatkan diri dalam percaturan politik dan ekonomi baik lokal, nasional dan internasional. Termasuk menghilangkan penyakit kronis “ketergantungan” terhadap kalangan aktivis. Hubungan antara petani dan pendukungnya adalah hubungan yang “organisasional”(walau tetap memelihara kedekatan personal dan multi personal), bukan hubungan personal (kebaikan hati dan kedermawanan semata).

Peran Strtegis Organisasi Petani :

1. Konsolidator (pelaku) utama Kekuatan Petani untuk mendesakan Reforma Agraria Sejati. Organisasi petani harus melakukan penguatan dan kapasitas organisasinya secara mandiri. Peran ini selayaknya tidak lagi berada ditangan pendukungnya.Penguatan organisasi tani menuju pelaksanaan “landreform by leverage” tersebut membutuhkan kesiapan keorganisasian dan operasional dari petani itu sendiri. Organisasi petani harus berada didepan dalam mendesakan Reforma Agraria sebagai konsep perjuangan melawan neoliberalisme.Reforma Agraria yang sejati tidak dapat dilasanakan dibawah sistim ekonomi yang berdasarkan neoliberalisme. Apa gunanya kalau hanya sekedar memberi tanah kepada rakyat, kalau kondisi ekonomi tidak memungkinkan petani berkembang? Kebijakan-kebijakan neoliberal harus ditentang dan dihancurkan, agar reforma agraria yang sejati dapat dilaksanakan.Reforma Agraria yang sejati harus dilaksanakan dalam kenyataan dan praktek sehari-hari oleh para petani sebagai tantangan terhadap kebijakan ekonomi neoliberal, dengan mengusung sebuah sistim pertanian yang berkelanjutan yang berbasiskan keluarga-keluarga petani dan koperasi petani.

2. Konsolidator Utama Pemenuhan Kebutuhan Praktis Petani dan kebutuhan pangan rakyat. Adanya kemandirian organisasi tani beserta anggotanya untuk mampu memenuhi kebutuhan ekonomi praktis mereka (kebutuhan sehari-hari dan modal produksi tani) merupakan hal yang sangat penting. Hal ini penting karena walaupun saat ini kita berada dalam era reformasi tidak menjadi jaminan pemerintah dapat memenuhi dan mempasilitasi kebutuhan praktis petani.Terlalu berharap dengan pemerintah yang hanya tahu berhutang ini, permohonan bantuan oleh petani ke pemerintah justru dapat menjadi legitimasiatau alasan bagi mereka untuk menjalin kerjasama dengan institusi keuangan neoliberalis. Juga hati-hati meminta dukungan dengan NGO/ORNOP/LSM yang menjadi komprador neoliberalisme, karena permohonan bantuan oleh petani membuka jalan bagi mereka untuk bekerjasama dengan lembaga keunagan (founding agency) neoliberalis.Secara lebih luas pertanian ditingkat nasional harus kembali mementingkan kedaulatan pangan bagi rakyat Indonesia, dan bukan untuk melayani kebutuhan pasar internasional. Rakyat Indonesia harus menanam apa yang mereka makan, supaya indonesia bisa mandiri dan memperoleh kembali kedaulatan pangannya.Dunia pertanian bukanlah sekedar sektor industri belaka. Pertanian adalah sejarah, kebudayaan dan kehidupan manusia.Para petani adalah para pelindung syah kehidupan.Oleh sebab itu pertanian tidak pantas diatur oleh kalangan neoliberalis. Neoliberalisme disektor pertanian menghancurkan keamanan, ketersediaan, keadilan dan kedaulatan pangan di banyak negara. Indonesia secara sadar dan tanpa disadari, telah digiring/dipaksa menanam produk-produk yang hanya menguntungkan kaum neoliberalis. Padahal kemampuan suatu negara untuk berdaulat dalam hal pangan adalah hak setiap negara yang berdaulat. Dampak paling besar penerapan neoliberalisme pertanian adalah paksaan terhadap negara miskin, untuk mementingkan peningkatan produksi pertanian khusus untuk tujuan ekspor, yang sangat bertentangan dengan kepentingan negara miskin dalam memperoleh ketersedian, keadilan, dan kedaulatan pangan dalam negerinya sendiri. Perusahaan pertanian (agribisnis) yang besarlaqh yang mendapat keuntungan dari pemaksaan ini, dan dan yang dirugikan adalah para petani. Pasar bebas menyebabkan semakin besarnya jumlah orang yang kelaparan,, kerusakan lingkungan hidup, hancurnya keanekaragaman hayati, dan peminggiran hak-hak petani miskin atas tanah, bibit dan kearifan tradisional petani. Tetapi, bagi investor dan pengusaha besar sektor pertanian, pasar bebas memberi peluang yang sangat besar untuk dapat menguasai sektor pertanian dan semakin berpengaruh dalam menentukan kebijakan pertanian, baik ditingkat nasional maupun internasional. Atas paksaan lembaga internasional seperti WTO, Bank Dunia, IMF, maka pemerintah harus memberikan kemudahan kepada konglomerat sektor pertanian diseluluruh negara. Konglomerat ini juga harus diberi kesempatan untuk menjual kelebihan produk mereke disuatu negara ke negara lain dengan harga dibawah ongkos produksi. Tentu saja petani lokal tidak bisa bersaing dengan kondisi- kondisi seprti ini. Semakin hari semakin banyak jumlah petani diseluruh dunia ini kehilangan tanah dan pekerjaannya. Semakin besar terpaksa pindah kekota untuk mencari kerja, walaupun yang mereka temui kemiskinan dan kelaparan juga.Teknologi-teknologi modern yang hanya dikuasai oleh perusahaan besar,pupuk kimia, pestisida, bibit rekayasa genetika,dll-telah memojokan kekayaan lingkungan hidup, keterampilan dan jati diri kaum tani.

3. Konsolidator Utama untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas aksi untuk mendesak dijalankannya Reforma Agraria yang Sejati. Harus ada upaya peningkatan aksi-aksi (rangkaian aksi yang bertambah kualitas dan kuantitasnya),apalagi organisasi kita memilih menjadi bentuk perjuangan yang partisan dan tidak menjadi underbouw partai tertentu. Kekuatan potensial petani yaitu jumlah massanya yang besar dan posisinya sebagai penghasil pangan dan komoditi strategis agro-industri, harus di organisir untuk melakukan penekanan kepada aparat negara, aparat modal, dan bahkan terhadap partai-partai politik. Selain itu aksi-aksi petani merupakan senjata utama petani untuk mendesak dan mempengaruhi arah kebijakan agraria. Kualitas aksi juga harus ditingkatkan dengan merubah pola aksi dari yang bersifat defensif (diserang baru melawan) menjadi ofensif. Mulai dari aksi lokal, nasional, hingga internasional dengan berbagai aksi yang kreatif.

4. Terlibat aktif dalam kampanye Reforma Agraria, Perlawanan terhadap Neoliberalisme, dan pemegang berbicara tertinggi atas nama petani. Organisasi petani harus mampu menjadi pihak yang bertindak sebagai corong yang paling sah (legitimate) dan meyakinkan untuk berbicara tentang masalah pertanian, baik di forum dalam maupun luar negeri.Kemampuan kader untuk berbicara masalah pertanian harus ditingkatkan. Organisasi petani juga harus mengambil langkah strategis dalam menjalin hubungan dengan organisasi dan lembaga lain.Hal ini penting terutama dalam mensiasati dan menghempang derasnya arus liberalisasi saat ini dan penerapan pasar bebas. Oleh sebab itu organisasi petani harus berjuang keras agar diakui sebagai refresentasi legal dari petani. Issue-issue yang diangkat seharusnya juga disampaikan dan dibahas bersama massa petani agar tidak terjadi jurang informasi.

5. Menjadi organisasi yang dapat memegang kendali dalam hal produksi, distribusi dan penentu harga pangan (kedaulatan pangan). Jika peran ini dapat dikuasai oleh organisasi petani maka akan sangat bermanfaat dalam mendesakan dijalankannya Reforma Agraria yang sejati. Bargaining (posisi tawar) petani akan semakin menguat berhadapan dengan pemerintah dan institusi resmi lainnya. Organisasi massa petani harus menolak penunjukan partai politik yang mengatasnamakan petani sebagai perwakilan satu-satunya dari petani, untuk mencegah perpecahan antar sesama organisasi tani yang ada. Partai politik tidak pernah akan secara lansung dapat memegang kendali khususnya dalam hal produksi dan distribusi. Partai politik harus mendengarkan suara dari organisasi massa petani.

6. Sebagai motor utama untuk mensiasati dan menghambat politik pecah belah antar sesama petani. Organisasi petani harus dengan sungguh-sungguh dalam mencegah jangan sampai organisasi petani kehilangan kontrol dan independensinya terhadap berbagai organisasi non petani. Bibit perpecahan tersebut biasanya lahir dari adanya ketergantungan petani dan aktivisnya dalam hal pendanaan, sikap-sikap pragmatis, dan tentu saja baik sadar atau tanpa disadari merupakan akibat perbedaan idiologi. Munculnya para pencoleng atas nama petani dalam berbagai bentuknya diiringi dengan adanya persaingan politik diantara sesama pendukung gerakan tani yang berakibat pada konplik horizontal diantara sesama organisasi petani, harus diantisipasi sedini mungkin.

7. Sebagai bagian integral gerakan sosial yang lebih luas didalam dan diluar negeri. Semakin hari semakin jelas bahwa perjuangan melawan neoliberalsme ini merupakan perlawanan dari rakyat diseluruh dunia berhadapan dengan para pengusaha besar (TNC), dan bukan perlawanan antar negara semata.Organisasi harus menyerukan kepada rakyat kecil, miskin, dan tertindas oleh neoliberalisme agar bersatu membangun jaringan yang kuat baik dalam maupun luar negeri. Perlu digaris bawahi bahwa, penempatan posisi antara Konsolidator Utama menggalang massanya sendiri dengan peran politik sebagai pendorong gerakan politik yang lebih besar, haruslah dapat diatur secara proporsional berdasarkan skala prioritas. Massa petani Serikat Petani Indonesia harus memahami pentingnya bergerak selain dilevel desa, juga ditingkat Internasional. Globalkan Harapan Globalkan Perjuangan !!…..Hidup Petani !!…..Padang Oktober 2008.

* Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Wilayah Sumatera Barat.

e-mail : sbendank@yahoo.co.id , dpw-sumbar@spi.or.id

Website : www.sbendank.wordpress.com . Hp 085835012695

<!–[if !mso]> <! st1\:*{behavior:url(#ieooui) } –>

Tinggalkan komentar